Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Friday, April 8, 2011

Manusia Dua Sisi

Bacaan: Efesus 5:-21

Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

- II Korintus 6:14b -

Seorang pria dan wanita yang bersamanya memesan sekantung ayam untuk bekal piknik. Hanya saja, sebelumnya si pemilik restoran tersebut juga memasukkan sejumlah uang tunai ke dalam kantong yang biasanya dipakai untuk membungkus daging ayam. Kekeliruan terjadi tanpa ia sadari. Singkat cerita, alangkah kagetnya pria dan wanita itu ketika hendak menyantap daging ayam yang dipesannya, sebab di dalam kantong itu tidak ada daging ayam, melainkan segepok uang tunai yang sangat besar jumlahnya. Rupanya si pemilik restoran tadi keliru mengambil kantong.

Mereka memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut ke restoran tersebut. Si pemilik berteriak kegirangan, “Saya tidak bisa mempercayainyai! Saya akan menghubungi surat kabar setempat untuk menulis kebaikan dan kejujuran hati Anda, berikut menampilkan foto Anda berdua.” Si pria tadi cepat-cepat menjawab, “Tidak. Tolong jangan panggil wartawan! Saya sudah menikah, dan wanita ini simpanan saya.”

Baik di satu sisi, tapi buruk di sisi yang lain. Menjadi terang tapi sekaligus menyembunyikan kegelapan. Menciptakan lobang untuk kesalahan dan mencoba menimbunnya dengan kebaikan yang dilakukannya. Bolehlah berbuat jahat, asal juga berbuat baik. Banyak orang memiliki cara pandang seperti ini. Menjadi koruptor kelas kakap tak menjadi soal, selama ia bisa menyisihkan uang panasnya untuk hal-hal yang bersifat sosial. Memiliki wanita simpanan tidak apa, selama ia tetap bertanggung jawab kepada isteri sahnya dan keluarganya dengan baik. Orang Kristen lain lagi ceritanya, boleh saja malas ke gereja asal ia tetap menjadi donatur terbanyak di gereja. Berpikir bahwa Tuhan mata duitan sehingga bisa disuap dengan sejumlah persembahan.

Pelajarilah Firman Tuhan, maka kita akan tahu bahwa hal itu sedemikian menjijikan bagi Tuhan. Ia sama sekali tidak pernah kompromi dengan dosa sedikitpun. Dosa tidak bisa dibayar dan dilunasi dengan kebaikan yang kita lakukan. Dosa tetaplah dosa. Jadi, tidak alasan bagi kita untuk membenarkan perbuatan dosa kita dengan sejumlah amal kebaikan kita. Kita tidak bisa menjadi terang yang menyembunyikan kegelapan. Menjadi tanggung jawab kita untuk hidup benar tanpa kompromi sedikit pun dengan dosa.


.JBU abundantly.




Aku ingin menjadi terang-MU,


_yL_

No comments:

Post a Comment